Sabtu, September 12, 2009

‘MUDIK’ MENJELANG LEBARAN TERMINAL BUS BAYANGAN MERAJALELA

Jakarta - Kolom Investigasi | Keberadaan terminal resmi seperti : Pulogadung, Grogol, Rawamangun adalah terminal Resmi yang di akui Pemerintah DKI Jakarta. Namun halnya dengan keberadaan terminal bayangan yang dirasa mengurangai pemasukan 30 % dari penumpang terminal resmi, karena selama ini pemerintah DKI Jakarta membangun terminal resmi guna untuk mendapatkan pendapatan DAERAH.

Menjamurnya terminal bayangan menjelang lebaranbisa kita jumpai al: Jakarta Pusat, Simpang Stasiun sawah besar (Roi Teatre) Galur, samping pemadam kebakaran (Roxi).

Terminal-Terminal Bayangan:

Jakarta Utara : Kamal Muara, Kramat Jaya, Jalan Tongkol, Tanjung Priok, Kali Jodoh, Rawa Bebek/Kali Pasir.

Jakarta Barat : Gang Kancil, Mangga Besar, Ps Jelambar, Grogol Petamburan, Pintu Tol Kebun Jeruk dan JL Raya Daan Mogot.

Jakarta Selatan : Jl. Raya Ps. Minggu, Jl. Kapten Tendean, Jl. Raya Cileduk, Jl. TB Siatupang dan Jl. Raya Pondok Labu.

Jakarta Pusat : Jl. Utan Pinang, Kemayoran, Kawasan Galur, Johar Baru, Petamburan dan Slipi.

Jakarta Timur : Sepanjang Jalan Raya Bekasi, Jl. Printis Kemerdekaan, Cakung, Dekat pintu Tol Cakung dan Pondok Kopi.

Belum lagi tariff tiket yang cenderung naik dua kali lipat jauh lebih mahal dari pada yang ada di terminal-terminal resmi, demikian itu biasanya berdalih dengan alasan sudah umum di mana-mana terminal menerapkannya sepertisudah tradisi bertahun-tahun dengan itu sering terabaikan akan keberadaan terminal bayangan adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai, belum lagi para calo serta jaminan petugas keamanan resmi tidak memadai dan bahkan tidak ada.



Hal tersebut bisa manjadikan potensi rawan Pungli antara pemilik P.O. dengan Oknum dinas Perhubungan dan Aparat keamanan.
Menurut koordinator salah satu P.O. Bus jurusan kalideres Kramat Jati Ari Tonang, mengatakan’’ keberadaan terminal bayangan jelas menyedot penumpang terminal resmi. Jajaran PEMKOT Jakarta Pusat menindak tegas terminal bayangan itu sebab di Jakarta Pusat hanya ada satu terminal bantuan untuk mudik lebaran yaitu untuk Bus Damri yang ada di Kemayoran. Ujar Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Pusat Jhony Aruan.

Pemprov DKI sendiri untuk arus mudik lebaran menyiapkan 15 Terminal utama dan II terminal bantuan karena itu Gubernur DKI Jakarta FAUZI BOWO memerintahkan Dinas Perhubungan menertibkan Terminal bayangan “Bila Ada Terminal Bayangan Maka Harus Di Tertibkan. Sebab pemberangkatan penumpang hanya di terminal yang sudah di sediakan kata FAUZI BOWO.