Setelah semakin memanasnya perseteruan di antara kedua lembaga penegak hukum (POLRI Dan KPK) semakin gencar pula opini publik maupun dukungan masyarakat terhadap KPK. Masih terkait terhadap istilah Cicak dan Buaya, kapolri Bambang Endarso Danuri pun menghimbau media atau masyarakat agar istilah itu tidak lagi di pakai, tetapi nasi sudah jadi bubur istilah itu di masyarakat susah untuk tidak di pakai lagi. Karena hal ini bukan masyaralat yang menimbulkan istilah tersebut melainkan muncul dari kalangan POLRI sendiri, jadi rasanya percumah kapolri menghimbau agar tidak memakai istilah CICAK VERSUS BUAYA, lalau mengapa mesti di cabut? Kan yang bikin bukan media atau masyarakat.
Menurut hemat masyarakat hal ini akan menjadi catatan sejarah bagi bagsa kita, yang mana istilah itu keluar dari pihak penegak hukum (POLRI). Terkait pencabutan mengenahi istilah ciciak vs buaya yang di sampaikan bapak kapolri itu menunjukan ketidak konsistenanya kepolisian kita istilah yang mereka buat sendiri. Lalu Istilah itu yang sudah tersebar ke publik nampaknya tak akan hilang meski kapolri menghimbaunya kepada media, masyarakat di Indonesia.
Ketidak percayaan masyarakat Indonesia terhadap institusi kepolisian RI karena di buat oleh oknum-oknum polisi dalam mengambil tindakan. Padahal selama ini masyarakt sedikit demi sedikit mulai percaya kepada lembaga ini (Kepolisian) eh di bikin tidak percaya lagi masyarakat indonesia. Ibarat kata lembaga kepolisian sedang merangkak naik kepercayaan terhadap masyarakat atas keberhasilan polisi dalam memberantas Teroris tiba-tiba di jatuhin lagi gara-gara ada istilah Cicak Vs Buaya yang keluar dari mulut oknum kepolisian.
Masyarakat tentu tahu terhadap kinerja lembaga penegak hukum yang ada di Negara kita mulai Kejaksaan, Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi dan lain sebagainya, dari ketiga lembaga ini yang paling berhasil dalam melaksanakan tugas pemberantasan korupsi yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), masyarakat bisa lihat bagaimana KPK dalam memberantas korupsi benar-benar patut di acungi jempol atas keberhasilan yang sudah terbukti, hal ini semakin membuat masyarakat Indonesia semangat dalam mendukung KPK, maka sangat tidak rela sekali apabila ada yang sengaja atau tidak sengaja ingin meruntuhkan KPK, masyarakatpun secara serentak mengecam pihak-pihak yang berupaya akan melemahkan lembaga tersebut (KPK).
Karena selama ini lembaga Kepolisian dan Kejaksaan belum berhasil dalam menyeret atau menagani kasus-kasus yang terindikasi korupsi, apa mungkin di Kepolisian banyak yang korup sehingga tidak serius dalam menaganinya di Indonesia. Entah kenapa kedua lembaga ini yang dari dulu sudah terbentuk sejak lama belum ada keberhasilanya meberantas korupsi padahal menjadi tanggung jawab lembaga ini (POLRI Dan Kejaksaan) untuk meyeret para koruptor, hal ini menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab dari dulu hingga sekarang bagi seluruh masyarakat secara umum terkait kedua lembaga tersebut dalam menagani kasus-kasus korupsi dan bahkan sampai sekarang belum di buktikan sama sekali.
Kalau sudah begini jadinya lembaga hukum di Negara kita, kedepan mau bagai mana, lah yang menjadi andalan (kebanggaan Masyarakat secara umum saja) ada pihak-pihak yang berupaya ingin melemahkannya, gawat jadinya deh koruptor makin meluas dong kalau begitu. Sudah lah kalian –kalin ini bersatu saja dank omit dalam meberantas korupsi di Negara ini agar kedepan masyarakat kita ini semakin percaya dan bangga terhadap kalian-kalian (KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI) yaitu KPK.
Tuntaskan masalah kalian dulu dan bersihlan birokrasi kalin, terus bersatu deh……!!
BERANTAS KORUPSI……….!! KORUPSI SIKAT SAJA TERUS JEBLOSKAN KE SEL PENJARA………!! YA YA…?”
JANGAN KHAWATIR MASAYARAKAT MENDUKUNG KALIN – KALIAN DALAM MEMBERANTAS KORUPSI DI TANAH AIR KITA INI, YANG PENTING BERSATU DULU DANMELANGKAH BERSAMA-SAMA SERTA KOMIT, TEGAS DAN TRANSPARAN.
OK………………………………………….!?
MASYARAKAT LOVE U FULL
(*****************************************************************************)
Karya
“Manusia Biasa”