Kamis, Juli 08, 2010

KNPI Gandeng KPU Gelar Dialog Pilkada Purworejo 2010

DPD KNPI bersama KPU Purworejo menggelar dialog dan sosialisasi yang diikuti calon kepala daerah Purworejo 2010-2015 di Gedung Wanita Senin (5/7) kemarin. Dari sembilan calon bupati yang diundang, hanya empat pasangan yang bertahan sampai akhir acara.

HENDRI UTOMO, Purworejo
EMPAT peserta dialog yang ikut yakni Akhmad Fauzi yang tidak didampingi wakilnya Supeniwati, Legiman Misdiyono-Harton, Angko Setiyarso Widodo-Sudiyo, dan Yuniarso Kwartono Adi-Zaenal Mustofa. Dialog terkesan monoton dengan tema yang diusung hanya seputar pendidikan dan pertanian. Meski demikian peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat termasuk akademisi nampak setia menunggu hingga akhir acara.
Dalam dialog Akhmad Fauzi menyampaikan persoalan peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci pelaksanaan pemerintahan yang efektif dan eksploitasi sumber daya alam (SDA) secara bijak.
"Pengoptimalan pelatihan profesi, merupakan upaya yang sangat penting untuk menjembatani sistem pendidikan yang ada dengan kualitas angkatan kerja. Purworejo masih perlu lembaga pelatihan profesi yang berkualitas agar angkatan kerja yang didominasi pemuda mampu menjadi tenaga kerja yang kompeten," katanya.
Sementara pasangan Yuniarso Kwartono Adi-Zaenal Mustofa lebih banyak mengupas kompetensi birokrasi yang dinilai sangat dibutuhkan untuk membangun Purworejo ke depan. "Kaderisasi generasi muda oleh birokrat berpengalaman sangat penting untuk mewujudkan kompetensi birokrasi," ucap Yuniarso.
Zaenal mengatakan pengelolaan pendidikan informal adalah faktor penentu kemajuan daerah. Dengan melontarkan wacana terkait pembatasan siaran televisi di tingkat rumah tangga dan pengaturan usaha warnet di Purworejo.
"Kenyataan saat ini, anak-anak belajar di sekolah hanya setengah hari, sisanya di rumah. Jadi kontrol pendidikan di rumah seperti pembatasan menonton televisi dan usaha warnet perlu dipikirkan, terlebih informasi cenderung tidak terkendali kini juga banyak berpengaruh negatif bagi anak-anak," ucapnya.
Senada, calon bupati Legiman Misdiyono menyatakan lembaga pendidikan perlu menggandeng praktisi profesional untuk meningkatkan kualitas SDM. Contohnya bekerjasama dengan lembaga donor cukup diperlukan untuk meningkatkan siswa didik dalam menghadapi dunia kerja usai menyelesaikan pendidikan di sekolah.
Sedangkan pasangan Angko-Sudiyo lebih menekankan pemberdayaan olahraga dan kesenian tradisional sebagai aspek penguatan generasi muda dan petani. "Menurut kami, pendidikan pertanian sangat dibutuhkan bahkan kalau perlu harus masuk dalam kurikulum semua sekolah di Purworejo. Kami akan berusaha untuk mewujudkan kemandirian petani dan menjadikan Purworejo sebagai kawasan agribisnis yang unggul," tegas Angko.
Ketua Divisi Sosialisasi, KPU Kabupaten Purworejo, Bambang Setyoko secara terpisah mengatakan, dialog yang digelar juga merupakan bagian dari sosialisasi Pilkada Purworejo 2010. "Ini bagus meskipun kampanye secara resmi baru akan dimulai tanggal 15 Juli setelah pemaparan visi misi dan pawai simpatik tanggal 14 Juli 2010 mendatang," ujarnya.
Sumber : (http://www.radarjogja.co.id)

SMA N 7 Purworejo Menerima Lawatan Sekolah MCKK Malaysia

PURWOREJO-Program Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) cukup bermanfaat dalam menjalin kerjasama secara utuh antar sekolah lintas negaraterkait bidang pendidikan dan kebudayaan. Seperti yang namapak terjadi dalam acara lawatan muhibah pendidikan dan kebudayaan yang dilaksanakan SMA N 7 Purworeo dan SMA N 1 Purworejo belum lama ini.


Di Kabupaten Purworejo RSBI disandang dua skolah yakni SMA n & dan SMA N 1 Purworejo. Sejauh ini hibungan kerjasama secara aktual telah terjalin dengan Sekolah menengah Negara Malyasia yakni Malay Colage Kuala Kansar (MCKK) satu sekolah yang berada Negara Bagian Perak, Malaysia.

MCKK merupakan sekolah Boarding School yang siswanya semua laki-laki. Hubungan kerjasama ini bahkan sudah terjalin cukup lama semenjak program RSBI disandang SMA N 7 Purworjo.

"Sudah beberapa kali pihak SMA N 7 maupun SMA N 1 melakukan pertemuan dengan MCKK di Kuala Kansar, Negara Bagian Perak Malaysia. Lawatan muhibah kali ini juga berkat pertemuan sebelumnya dan dengan penandatangan MoU terkait program sister school bidang pendidikan dan kebudayaan ke Purworejo," ungkap Kepala Sekolah SMA N 7 Purworejo, Padmo Sukoco Selasa (4/5) kemarin.

Dikatan Padmo, dalam lawatan kali selain guru juga mengikutsertakan siswa-siswa dari MCKK untuk berkunjung ke SMA N 7 dan SMA N 1 sekaligus melakukan home stay. Lawatan tersebut sudah berlangsung sejak tanggal 27 April - 2 Mei lalu.

Dari MCKK diwakili oleh delapan siswa yang maisng-masing diampu guru, karena ada dua SMA RSBI di Purworejo delapan siswa dibagi menjadi dua yakni empat siswa dan satu guru tinggal di SMA N 1, dan empat siswa 1 orang guru lainnya home stay di SMA N 7 Purworejo .

Paras siwa dari MCKK juga berkesempatan mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas, ber keliling kota Purworejo mengunjungi beberapa tempat penting sepeti melihat Bedug raksasa (pendowo) di Masjid darul Mutaqin Purworejo, kemudian mengunjungi Museom tosan aji dan menyempatkan diri bermain gamelan.

Tidak hanya disitu para siswa dari Malaysian ini juga berkesempatan melihat penangkaran ternak bibit kambing etawa di Dusun, Sibentar, Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesin. "Siswa juga dipandu dari pihak Dinas Peternakan dengan antusias melihat pembibitan kambing etawa ras Kaligesing berjumlah 73 ekor," imbuhnya.

Lawatan MCKK juga menyempatkan menyambangi sentra gula jawa di Desa Harjobinangun, Kecamatan Grabag Purworejo. Dan ditutup dengan bertamasya ke Candi Borodbudur (Magelang) dan ketep pas. Acara penutup dilakukan perhelatan di Gedung Wisma Budaya SMA N 7 Purworejo.

Dalam kesempatan itu, Plt Bupati Purworejo Mahsun Zain didampingi Kketua DPRD Komisi D, Ir Luhur Pambudi, serta Kepala Dinas Pendidikan Drs Bambang Aryawa MM, mengatakan, pemkab Purworejo sangat bangga dan mendukung kegiatan lintas negara ini sebagai bagian diplomasi pendidikan dan budaya yang harus terus dikembangkan.

"Demi meningkatkan hubungan baik kedua negara. Lawatan semacam ini juga bisa membuka kerjasama bilateral khususnya dengan Kabupaten Purworejo untuk menarik investor di beberapa bidang lainnya selain pendidikan dan kebudayaan. Bagus dan perlu dijaga," ucap Mahsun.

Acara pertunjukan dari tiga sekolah yakni dari SMA N 7 Purworejo menampilkan tari Nrenteng besutan Riyanto Purnomo (salah satu alumni SMA N 7) yang sempat menyabet juara I Nasional.

Acara semakin meriah dengan peresembahan musik Serambi Bagelen pimpinan Dandung Danadi, Sementara dari SMA N 1 Purworejo menampilkan vokal group juara II Jateng, tidak mau kalah dari MCKK juga menampilkan tari Zapin Kreasi baru.

Lebih lanjut Padmo Sukoco menjelaskan, kali ini program RSBI benar-benar bisa menjembatani jalinan kerjasama. "Dengan jurnal kegiatan selama di Purworejo yang sudah kita rancang, teman kita dari Malaysia cukup senang. Harapannya kedepan sesuai dengan tema menjalin persahabatan antar bangsa Inodenia -Malaysia menjad lebih baik untuk kemajuan pendidikan dan kebudayaan untuk anak bangsa kita," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Purworejo Drs Bambang Ariyawan MM juga menambahkan, hakekatnya RSBI dilaksanakan untuk mendukung kegiatan dalam memajukan dunia pendidikan yang semakin mengglobal. "Oleh karena itu peran serta masyarakat dalam dukungan moral maupun material sangat-sangat dibutuhkan," katanya singkat.

Kepala MCKK, Mohammad Rauhi Bin Moh Isa juga mengaku sangat berbahagia dengan penerimaan di SMA N 7 Purworejo. "Ya disini oran-orangnya sangat ramah, sangat kekeluargaan saya berharap hubungan ini terus terjalin hingga masa yang akan datang. Tujuan kita kesini juga untuk memberi pengalaman hidup sebanyk-banyaknya kepada siswa kami untuk menyongsong masa depan, Mereka memang diproyeksikan menjadi pemimpin masa depan Malaysia," terangnya.

Selama tinggal di SMA N 7 Purworejo, keempat siswa dari MCKK tinggal di dua rumah siswa. Dua orang tua asuh itu yakni rumah Drs Joko Sutanto Mpd orang tua dari Abdul Gani Latif siswa SMA N 7 kelas XI IPA 3 ditinggali Mohammad Syafiq Bin Abd Jalil dan Mohammad Rizawan Bin Ramlan.

Sementara dua siswa MCKK lainnya atas nama Amir Norman Bin Moihd hasim dan Mohammad Muhaimin Fitri Bin Mahdzor tinggal di rumah kelaurag bapak Drs Farid Sholokhin Mpd di Pangenrejo orang tua dari Muhammad Rifwqi Zulfikar Kelas X 9. **Red: http://www.radarjogja.co.id/radar-kedu/purworejo/8168-sma-n-7-purworejo-menerima-lawatan-sekolah-mckk-malaysia.html

Jupe Dapat Gelar Setara Bupati

Semenjak mengundurkan diri dalam Calon Pemilihan Bupati di Pacitan, artis Julia Perez atau Jupe mendapat sebuah gelar kebangsawanan dari Kraton Solo. Sebelumnya artis Manohara serta penyanyi Ahmad Dani dan Maia juga pernah mendapatkan gelar dari Kraton Solo.

Dalam upacara budaya yang digelar di Kraton Solo, Rabu (7/6), Jupe mendapatkan gelar Nyi Mas Ayu Tumenggung Yuli Rachmawati. Gelar tersebut menurut budayawan Kraton Solo, Kanjeng Raden Latief, setara dengan bupati. Dan ini selaras dengan keinginan Jupe untuk mencalonkan diri sebagai bupati.

"Setiap tahun kita memilih artis untuk dapat gelar, kadang artis itu sampai minta dilantik gelar 2 sampai tiga kali. Tahun ini hanya Jupe yang baru dapat gelar untuk pertama," ungkap Latief. Selain dikenal sebagai publik figur, Jupe mendapat gelar kehormatan setelah melalui tahap seleksi.

Entah seleksi seperti apa yang diberikan oleh Kraton Solo kepada Jupe dan apa yang membuat dia lolos persyaratannya setidaknya gelar itu bisa mengobati dirinya yang mengundurkan dari pemilihan Calon Bupati. Sumber : http://id.omg.yahoo.com/news/jupe-dapat-gelar-setara-bupati-khjx-0000337056.html & kapanlagi.com